Sahabat
Saat membayangkanmu tak ada sepatah katapun keluar dari mulutku, itu karena begitu banyak kata yang muncul dibenakku ketika aku memikirkanmu. Lidahku terasa kelu saat ingin mendeskripsikan tentangmu. Bukan cuma sekedar teman satu kelas, satu sekolah, satu kampus, ataupun satu antrian saat mengisi bensin di POM. haha pelangsiran.
Satu yang sangat ku ingat darimu yaitu saat aku terpuruk kau mampu menguatkanku sehingga aku bisa bangkit untuk menghadapi dunia ini. Tertawa bersama itu biasa, dimanapun aku bisa mendapatkannya. Saat menonton adegan lucu aku bisa tertawa dengan orang yang tidak aku kenal. Artimu bukan cuma dalam hal itu saja, sangat sulit untuk mendefinisikan artimu.
Lebih dari sekedar teman ter- paling sangat dekat, lebih dari pacar, bahkan bisa lebih dari keluarga. Tetapi kau juga bisa merangkap tugas menjadi teman yang siap mendengarkan curhatan, kau bisa diajak jalan saat malam minggu, dan kau bisa menasihatiku seperti kaka tapi kadang kau juga bisa jadi adik yang manja. Tertawa bersama, jalan bersama, makan bersama dan bahkan bisa menangis bersama. Asal jangan jatuh bersama dan di lobang yang sama pula.
Sahabat, kau salah satu figur yang berperan penting dalam hidupku. Kata terima kasih saja tak cukup untuk menggambarkan betapa berartinya dirimu. ciyeeee
Tapi sahabat :( aku merasa bersalah karena pernah mengecewakanmu, pernah membuatmu kesal karena keegoisan dan tingkahku. Ma'af karena aku sempat meragukan dirimu, ma'af karena terkadang aku lebih mendengarkan perkataan orang daripada perkataanmu.
Tapi sahabat :( aku merasa bersalah karena pernah mengecewakanmu, pernah membuatmu kesal karena keegoisan dan tingkahku. Ma'af karena aku sempat meragukan dirimu, ma'af karena terkadang aku lebih mendengarkan perkataan orang daripada perkataanmu.
Aasif dan Syukran ^_^
0 komentar:
Posting Komentar