RSS

Senin Kelabu

          Senin 2 Juni 2014, tepat 3 hari setelah ulang tahunku. Pukul 6.00 pagi aku berniat menelpon mamaku karena ada sesuatu yang ingin ku tanyakan. Setelah telpon tersambung, tidak seperti biasanya suara telpon terdengar ricuh dan ku dengar suara mamaku yang gemetar disertai isak tangis. Beliau mengatakan "abah kecelakan tabrakan, cepat pulang !!" sentak aku terkejut, kaki ini seperti tidak menginjak tanah. Dengan rasa yang kacau aku menanyakan "dimana ??", selepas itu telponnya pun putus. Aku pun langsung berkemas untuk pulang ke barabai kampung halamanku. Sementara aku berkemas, aku teringat adikku dan langsung menelponnya untuk memberi kabar.
         Aku pulang menggunakan motor, sepanjang perjalanan pulang yang terpikir dalam pikiranku hanya bagaimana keadaan abah di sana. Otakku penuh dengan falshback kenangan bersama abahku. Setelah 3 jam perjalanan akupun tiba di rumah, ternyata disana sudah ada bendera hijau bertuliskan innalillahi......
Dengan air mata yang terus mengalir, kaku ini pun melangkah masuk ke dalam rumah yang sudah penuh dengan orang melayat. Ya Allah abahku meninggal, dunia ini terasa berguncang. Rasanya seperti mimpi, mimpi yang sangat buruk. Aku melihat wajah mamaku yang sembab dengan air mata yang menetes. Baru pertama kalinya aku melihat mamaku menangis, air mata yang tidak pernah sama sekali ku harapkan, airmata kesedihan bukan air mata bahagia.
        Pukul 12.00 adikku tiba di rumah bersama anak dan suaminya. Dia pun terkejut karena setelah 3 bulan tidak pernah bertemu dengan abahku, dan saat pertemuan itu terjadi dia hanya bisa melihat jasad abahku. Sementara aku sudah 1 bulan tidak bertemu abahku karena 1 bulan aku sibuk dengan skripsiku, rencananya aku pulang minggu depan dengan membawa berita baik bahwa semua urusanku sudah beres dan hanya menunggu panggilan sidang. Manusia boleh berencana tapi Allah jua yang menentukan. Siapa sangka aku pulang dengan berita duka.
        Sebelum dikafani, aku dan adikku melihat wajah abahku untuk terakhir kalinya. Wajah yang begitu damai dengan luka lebam di dahi abahku. Pukul 4.30 sore abahku dikebumikan, kami sekeluarga mengantarkan jasad abahku ke tempat peristirahatan terakhir beliau. 
Selamat jalan abah, semoga amal ibadahmu diterima di sisi Allah SWT.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS